Ini Dia Kambing Cyclops yang Bikin Heboh India

Telah lahir kambing dengan kondisi fisik aneh, ia cuma miliki satu mata besar pas di kening tengah. Kambing berbulu hitam ini lalu di kenal sebagai Cyclopia, ia lahir di satu desa di Assam, India pada tanggal 10 Mei 2017 silam. 

Kambing Cyclopia

Cyclopia yaitu bentuk parah dari kelainan yang dimaksud holoprosencephaly, yang nampak sepanjang perubahan janin saat otak tidak terbagi menjadi dua belahan otak yang berbeda. 

Janin dengan cyclopia gagal meningkatkan dua rongga mata, jadi membuat rongga mata sentral tunggal yang bisa diisi satu mata besar atau dua bola mata yang menyatu. 

Cacat yang lain umumnya mengikuti cyclopia. Kambing muda ini cuma mempunyai satu telinga yang sempurna, tidak mempunyai hidung, kelopak mata serta bulu mata yang benar, serta mempunyai rahang yang begitu kecil, ini mengakibatkan lidah yang memiliki ukuran normal melekat di satu sisi, channel YouTube Barcroft Animals memberikan laporan dalam satu video mengenai “Cyclops”. 

Arti “Cyclops” datang dari bhs Yunani “Kuklōps, ” yang bermakna “mata bulat, ” serta merujuk pada ras mitologis raksasa bermata satu yang dikaruniai oleh dewa laut Yunani Poseidon. 

Kambing lain dengan cyclopia dapat bertahan hidup cuma 10 jam sesudah kelahiran, lalu dianalisis oleh ilmuwan dalam satu riset yang diterbitkan pada th. 2014, di Alexandria Journal of Veterinary Sciences. 

Periset mencermati kepala kambing dengan computer X-ray tomography (CT) serta lakukan necroscopy (hewan otopsi). Seperti kambing yang lahir sekian hari waktu lalu itu sudah kurangi serta mengakibatkan kerusakan rahang, bahkan juga tak ada hidung, kelopak mata, bulu mata atau gigi sisi atas. 

Bukaan orbital, yang memegang bola mata satu, diukur sekitaran 1, 2 inci (3 sentimeter) dengan diameter. 

Pada th. 2011, hiu janin dengan cyclopia jadi berita paling utama sesudah dipotong dari perut ikan hiu tua yang di tangkap di Teluk California. Beberapa ilmuwan yang mengecek hewan itu memberikan laporan kalau mata besarnya yang besar terbagi dalam jaringan optik fungsional, tetapi mereka menyampaikan kemungkinan tidak akan bertahan bila dilahirkan. 

Tidak jelas apa yang mengakibatkan cyclopia, walau para ilmuwan sudah mengira hal tersebut mungkin saja berkaitan dengan racun yang di produksi dengan cara alami oleh ibu hamil, menurut satu riset yang diterbitkan pada th. 1998 di jurnal Science. 

Leves yang terlalu berlebih dari racun menghalangi gerakan cholesterol dalam embrio yang tengah berkembang, mengganggu tanda yang membuat sejumlah sisi tubuh pada janin yang tengah tumbuh, termasuk juga muka serta otaknya, tulis para penulis riset. 

Walau jarang terjadi, cyclopia sudah dilaporkan berlangsung pada beragam embrio hewan serta bayi baru lahir, termasuk juga kerbau, sapi, kambing, domba, rusa serta bahkan juga manusia, menurut satu riset yang diterbitkan pada th. 2015 di jurnal Clinical Medical Insights : Pediatrics. 

Pada manusia, cyclopia memengaruhi rata-rata satu dari tiap-tiap 100. 000 kelahiran, seseorang dalam penelitiannya memberikan laporan. Pada semua spesies, mereka yang lahir dengan cacat parah ini umumnya tidak bertahan lama, para peneliti pada studi th. 2015 menggambarkan keadaannya sebagai “tidak sesuai dengan kehidupan. ”

Share this post